Rabu, 01 Februari 2012

Ternyat aku salah !


Di pagi yang cerah aku terbangun lebih awal dan aku tak bisa tidur lagi tenggorokan ku sedikit haus , aku berjalan ke dapur untuk mengambil segelas minum belum sampai langkah ku ke dapur aku mendengar suara dari arah yang ku tujuh dan ternyata itu mama , jam masih menunjukan pukul 04.45 WIB mama sudah bangun dan membuat kue untuk di jual nanti pagi. Aku merasah kasian dengan mama dan aku takut menunjukannya jadi aku berjalan kembali kekamar , hanya duduk diam terpaku menunggu jam cepat berjalan , tepat pada jam 06.00 WIB mama memasuki kamar ku dan dia bertingkat seperti baru bangun tapi aku tau dia tak seperti yang dilihat dia membangunkan ku yang sedang berpura-pura tidur , aku segera bangun dan mandi , mama sudah menyiapkan sarapan untuk ku dan untuk abang ku yang sudah bekerja sekarang dna tidak untuk papa aku memiliki permasalahan dengan papa dan aku benci dia sekarang , aku tak pernah mau mendengar berita papa yang entah dimana dia sekarang dan aku heran dengan mama , mama selalu mengatakan aku hanya salah paham dengan papa , aku benci mama yang bersikap seperti itu , sempat aku berteriak pada papa aku tak ingin bertemu dengannya lagi , permasalah papa yang membuat ku tak berani lagi ke sekolah dan keluar rumah selama berbulan-bulan aku benar-benar benci papa L
Lonceng  istirahat di sekolah telah berbunyi aku hanya duduk sambil mebaca sebuah novel di bawah pahon yang melindungi ku dari sinar matahari yang terik tak sengaja aku menatap sekeliling ku dna melihat sosok seorang wanita yang kenal dan itu mama , dia datang berjualan di sekolah aku padahal aku sudah pernah bilang padanya untuk tidak berjualan disekolah tapi kata mama berjualan disekolah ku lebih laris tapi tetap saja aku malu , mama mulai jalan mendekati ku sepertinya dia melihat ku , tepat di depan mata ku dia tersenyum dan memberi ku kue salah seorang teman ku bertanya apakah aku mengenalnya , mata ku yang ingin menangis ku tahan dengan emosi ku , aku melempar kue yang di tangannya dan berkata “Aku tak mengenalnya” aku berlari menjauhi sosok wanita tersebut. Sepulang sekolah aku benar-benar mengeluarkan amara ku pada mama , aku tak bisa tahan bertapa malunya diri ku , besok semua orang tua harus datang ke sekolah untuk rapat dan bila mama tidak datang aku tak akan bisa mengikuti ujian bulan depan , tapi gimana caranya aku sudah mengatakan aku tak mengenal mama , apa tangapan teman-teman ku nanti L pikir ku terus.
Pagi ini aku bangun sendiri dan tampa sarapan aku langsung pergi sekolah , aku memutuskan untuk cabut hari ini , mama sudah datang ke sekolah ku , aku melihatnya dari jauh dan dia tetap membawa keranjang kuenya , semakin malu untuk aku akui sebagai mama ku. Aku merasa tak ada yang sempurnah dalam hidup ku , karna papa sudah tak ada dirumah mama menjual kue untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan untuk aku salah-satu anak yang mendapatkan biaya siswa di sekolah , tapi sudah seperti itu papa memperlakukan mama tetap saja mama tidak membenci papa , entah apa yang mama pikirkan untuk seorang pria setengah bayah sepertinya.
Aku memutuskan tidak menemui mama dan berjalan ke sungai dekat sekolah ku , sore hari menyapa ku , aku masih duduk diam disini , aku merasah lelah dan lapar jadi aku berjalan untuk pulang saat dalam perjalanan aku tak sadar ada sebuah mobil yang mulai mendekati ku dan , dan semua gelap.
Aku mendengar suara seorang wanita yang terdengar khawatir dengan ku , mata ku yang mulai ku buka , penglihatan sedikit rabun dan kepala ku yang sangat sakit. Mama tersenyum dengan ku , karna kecelakaan itu hanya mengenai kepala ku Mama dan abang ku membawa ku kerumah untuk dirawat sendiri , jam menunjukan pukul 04.00 WIB , terlalu pagi untuk ku bangun dan terlihat dari muka mama sudah tidak sekhawatir tadi , ku kira setelah mama keluar kamar ku dia akan segera pergi tidur tapi tidak dia malah langsung kedapur dan membuat kue. Beberapa saat aku berfikir saat aku kecelakaan tadi aku merasa ada seorang pria yang menolong ku , tapi entah siapa dia mungkin dia abang ku. Huft
Hari ini aku juga tidak sekolah karna kepala ku yang masih sakit , aku berjalan-jalan di perkarangan rumah ku , tiba-tiba mata ku terasa ganjal dan semuanya gelap.
Tiba-tiba aku sudah berada dirumah sakit aku mendengar suara seorang lelaki seperti dokter dan suara mama ku dan aku yakin sekarang aku berada dirumah sakit tetapi aku rasah aku sudah membuka mata ku tetapi kenapa gelap , aku berteriak menyuruh mama membuka lampu , tapi ternyata mata ku yang tak bisa terang aku berteriak dan menangis ternyata kecelakaan kemaren membuat kornea mata ku kotor dan rusak dan sekarang aku sudah tak dapat melihat.
Hal yang sangat menyakitkan dan membuat aku scok , dua hari sudah aku dirumah sakit dan sekarang aku sudah bisa dirawat di rumah tapi sekarang mau berjalanpun aku , aku harus di gandeng dan di jaga sungguh tak berguna diri ku. Sesampai di rumah mama menanyakan pada ku siapa yang membwa ku ke rumah sakit aku malah heran , aku kira mama atau abang ku , mama bilang dia sudah bertanya pada tentangga siapa yang membawa ku ke Rumah sakit tapi tak ada yang tau , tapi itu tak penting bagi ku , aku hanya diam dan terus menangis di kamar.
Beberapa minggu aku lewati dengan dunia yang gelap , mama dan abang ku terus mencari donor mata untuk ku dan belakangan ini aku sering menerima telephon yang tak jelas setelah ku angkat tak ada orang yang menjawab.
Hampir setiap malam aku tidak tidur dan setiap pagi aku mendengar mama yang sibuk membuat kue mencari uang untuk operasi ku nanti , mama yang selalu menemani ku jalan-jalan setiap sore , membacakan aku buku cerita. Abang ku pernah bilang mama ku ingin mendonorkan matanya untuk ku tapi abang ku melarangnya karna banyak alasan untuk itu abang ku bilang mama tak tega melihat ku selalu sedih , air mata ku mulai keluar dari mata ku yang tak bisa melihat apa-apa , aku selalu malu karna mama menjual kue disekolah ku tapi kenapa dia tak pernah malu punya anak seperti ku , aku menyuruh abang ku membawa ku menemui mama , mama yang sedak menyiapkan makanan berhenti seketika saat melihat ku menangis dia langsung mengambil tisu untuk menglap air mata aku , aku langsung memeluk mama ku yang berdiri di depan ku , aku sayang mama , aku mintak maaf atas salah ku ma , aku tak perlu kedua mata ini bila dibandingkan mama. Ucap ku pada mama juga membuat mama menangis , mama melepaskan peluknya dan mama menyuruh ku untuk makan.
Pagi ini aku tak lagi sedih walau dunia masih hitam , aku lewati hari dengan senyum , hari ini aku berjalan bersama mama menjual kue dijalan , aku bahagia bisa menjadi anak seoarang wanita yang begitu baik.
Saat aku sedang duduk di ruang tamu mama duduk di samping ku dan mama berkata dia akan pergi sebentar aku hanya menganguk dan tersenyum. Sudah ½ jam mama pergi dan aku mendengar suara telephone aku berusaha mencari sumber suara dan akhirnya aku genggam telephone ternyata itu telephone dari rumah sakit dan mengabarkan aku berita gembira ada donor mata untuk ku , bertapa bahagianya aku , dan suara pintu terdengar seketika itu mama , aku memberitahu mama tentang kabar bahagia ini , mama juga terdengar sangat senang.
Hari ini aku menjalani operasi dan aku akan melihat bertapa biru langit di siang hari nanti , beberapa jam aku lewati di ruang operasi dan akhirnya selesai , besok siang aku sudah bisa membuka perban ku , tapi saat aku di rawat di salah-satu kamar di rumah sakit ini mama tak berada disamping ku padahal orang pertama ingin ku lihat ialah mama.
Tibalah waktu yang paling aku tunggu , tapi mama tak juga berada di samping ku , hanya abang ku yang menemani ku dari semalam , saat perban di buka oleh dokter mata ku yang masih menutup berlahan aku buka dan aku , aku melihat banyak warna didepan ku , aku langsung memeluk abang ku , saat tak juga ku lihat sosok mama ku. Sekarang aku uda diperbolehkan pulang.
Beberapa hari sudah mama tak pulang ke rumah , aku mencari-cari mama kemana-mana tetap tak ketemu juga aku sudah yakin mama yang memberikan mata ini untuk ku , sampai suatu pagi suara ketukan pintu , aku membuka pintu dan aku hampir pingsan melihatnya , mama dan papa , papa ada apa dengan mata mu , ku bertanya sejenak aku pikir , dan aku menatap mama yang sedang membantu papa jalan , sungguh aku tak bisa tahan tangis ku , aku memeluk papa , aku terimakasi dengan papa , papa yang sudah member kedua mata ini dengan ku dan ternyata papa selalu disampng ku tampa aku sadari , orang yang telah menolong ku disaat aku susah. Papa juga memeluk ku , aku tatap wajah papa yang tak lagi bisa melihat wajah ku , aku berterimakasih pada tuhan sekarang dan aku sadar dibalik semua cobaan ini dibalik kebencian ini ternyata papalah orang yang sangat aku butuhkan. Terimakasih Papa & Mama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar