Jum’at
pagi 05.00 WIB , detikan hujan yang belum redah , hawa yang begitu dingin ,
membuat ku lebih malas untuk bangun , “bbbbrr.. getaran Handphone yang membuat
ku tersada , senyuman ku mulai terlihat di muka ku , segera aku melompat dari
tempat tidur dan mengambil baju ke kamar mandi , beberapa menit kemuadian hujan
yang mulai redah dan diriku yang masih tetap tersenyum kecil , berjalan ke arah
jendela dan membukanya begitu segar anginnya , sungguh hujan itu indah , dari
kecil aku sangat menyukai hujan dan saat aku lahir pada hari jum’at pagi
sekitar jam 07.30 dihari hujan karena itu nama ku Rainy yang bisa diartikan
hujan kebahagiaan , tidak pernah ada rasa kesal disaat hujan walau terkadang
banyak hal yang tertunda karena hujan , beda dengan ku menurut ku hujan adalah
sebuah pemandangan yang sangat indah sebuah uraian yang damai , bbbrr.. getaran
hp membuat ku sadar dari lamunan , setelah ku baca pesan yang kuterima
lagi-lagi aku tersenyum dan segara berjalan ke meja hias , untuk bersiap-siap
sarapan.
05.40 WIB , aku sudah siap-siap
untuk sarapan , aku merangkul tas rancel berwarna pink kepundak ku , dengan
ceria aku keluar dari kamar sambil memegang hp , hujan tak juga redah terkadang
derah terkadang berhenti , sungguh cuaca yang aneh , saat aku berjalan , tidak
sengaja vas bunga yang aku lewati pecah , aku sedikit bingung karena aku yakin
aku tidak menyentuhnya , Mama langsung datang ketempat aku berdiri , Mama
menanyakan keadaan ku , aku terdiam masih melihat vas bunga itu , dada ku
terasa sesak dan hati ku benar-benar kacau , “Rainy..sayang kamu tidak apa-apa
?, pergilah sarapn”ucap mama halus pada ku , aku hanya tersenyum kecil dan
berjalan kedapur.
06.30 WIB , aku berpamitan dengan
Mama dan Papa untuk pergi sekolah dengan teman ku atau lebih tepatnya kakak
kelas ku yang tinggal tidak jauh dari rumah ku , “Lama bener sikerdil” ucapnya
, aku merasa kesal “aaah..munya aja gak sabaran..Dira jelek” ucap ku padanya ,
dia hanya tersenyum manis dengan ku , taklukan untuk ku , hampir semua cewek
tergila-gila dengan senyumnya dan sikapnya yang tidak pernah ingin peduli
gimana orang terhdapnya dan gimana orang berfikir tentangnya. Hujan yang
semakin deras membuat ku sedikit kedinginan , jalan yang kurang bagus membuat
ku sedikit takut , “Hujan sialan!” ucap Dira dengan nada kesal , “Sialan ?, gak
lha , hujan itu indah” ucap ku padanya , “Indah gimana ?, kedingin gini ,
lagian kita juga udah basah , mau balik , macet juga arah pulangnya” ucapnya
tanpa berhenti , aku tersenyum padanya hatiku yang menyipan kekaguman padanya
dan aku senang aku bisa dekat dengannya dan aku tau tentu banyak yang iri
karena itu , banyak hal aku lalui bareng Dira , dari kami tertawa bareng sampe
hal yang paling kami sering lakukan yaitu kelahi , tidak pernah Dira bisa
ngalah dengan ku , dan aku yakin Dira tau perasaan ku , aku suka padanya , tapi
tidak pernah terlihat tanda-tanda dia menyukai ku , dan kedekatan kami dia
hanya mengira itu persahabatan.
06.50 WIB , jalan yang begitu macet
dan kamipun sudah basah , aku berkata pada Dira untuk tidak usah masuk sekolah
, Dira Cuma menjawab dengan anggukan , kami berhenti disebuah halte ,
“gara-gara kamu ini hujan terus” ucap Dira pada ku , “salah ku gimana ?,huu”
ucap ku ngambek , “hahaa..kalau bawa RAIN kemana-mana yaa hujan teruslah”
ucapnya jayus , dengan kesal aku berdiri dari tempat duduk dihalte
,”eeh..canda-canda , sorry” ucapnya membujuk , aku berjalan dari tempat aku
beridir tadi “kemaaana ??” panggilnya pada ku , “Beli minum” ucap ku dengan senyum
dan dia membalas senyum ku 1000x lebih manis , haha
Bahagianya aku , ucap ku dalam hati.
Bahagianya aku , ucap ku dalam hati.
07.00 WIB , “Lama bener , beli
munum atau buat minum si ni anak” ucap Dira pelan , semua orang dihalte panik
dan berteriak “Kecelakaaaan..” , tiba-tiba jantungu Dira berdetak kuat dan
segera berlari , sungguh terkejut wajah Dira saan melihat siapa yang terbaring
dijalan itu “Raiiin..” teriak Dika selaku memanggil , tidak ada jawaban , hujan
yang bercampu dengan darah Rainy yang terus mengalir.
07.30 WIB , “Rainy telah pergi”
ucap seorang dokter , Dira yang hanya duduk terdiam dengan baju berlumuta darah
, seorang dokter memberi sebuah kertas untuk Dira yang katanya didapatkan
disaku Rainy , Mama dan Papa Rainy hanya menerima nasip akan anaknya yang telah
pergi , Mama Rainy yang begitu pucat tidak sama sekali menyalakan Dira karena
dia tau , Rainy akan sedih bila Mama menuduh kematiannya ke Dira.
Dear Dira ,
:) Dira jelek , aku gak brani nyatakan langsung pada mu dan iseng-iseng aja pengen buat surat , aku pengen bilang , hari ini pas satu tahun kita kenal , aku sayang sama kamu , walau aku yakin kamu tidak akan memerdulikan itu , aku Cuma ingin kamu tau aja kok , hehe ..
salam kangen dan sayang ku ya ><”
:) Dira jelek , aku gak brani nyatakan langsung pada mu dan iseng-iseng aja pengen buat surat , aku pengen bilang , hari ini pas satu tahun kita kenal , aku sayang sama kamu , walau aku yakin kamu tidak akan memerdulikan itu , aku Cuma ingin kamu tau aja kok , hehe ..
salam kangen dan sayang ku ya ><”
Dira
menangis dengan rasa bersalah dia berlari kejasat Rainy yang dingin tak berdaya
, “Aku sayang kamu Rain” Ucapnya sambil menangis.
“Jangan
pernah menyia-nyiakan seorang yang menyayangi mu saat ia ada , jangan pernah
membohongi perasaan mu bila kamu memang menyayanginya” :)